Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Uuuuhh, Macet Lagi Macet Lagi....

Gambar
Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman paling menjengkelkan selama saya hidup di Jakarta. Semoga kisah ini bisa dijadikan cermin untuk membenahi Jakarta ke depannya. Saya bekerja sebagai karyawati di sebuah perusahaan swasta yang beroperasi di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan. Berhubung saya

Perjuangan Cinta, Cerdak Story Oktober 2012 yang Gagal (lagi)

Gambar
Siang ini matahari bersinar terik. Usai jam pelajaran, Rolan tidak langsung beranjak dari duduknya. Rolan kasak-kusuk gak karuan. Dia naksir berat sama Akhwa, tapi gak tau gimana cara deketinnya. Masalahnya Akhwa itu cuek banget orangnya. Tomboy pula.

Senandung Cinta

Gambar
Diantara melodi sunyi yang beranjak melengang Ada jerit jangkrik yang memecah keheningan Angin kabarkan berita tentangmu Tentang salam rindu yang kautitipkan pada angin yang bertiup ke tenggara Pula pada ombak yang memecah pantai

Keagungan Tuhan

Gambar
Merapal harap dalam selarik do'a Diantara bongkahan peristiwa yang menerpa

Di Suatu Sore, Ketika Senja Berkabut

Gambar
Senja mulai mengukir senyumnya di atas petala langit Kulihat awan menggantung Langit mendung Kabut merangkak menyelimuti sekelilingku Petir mulai menggemuruh Gelap perlahan menghalangi pandangan Ada sekat yang tiba-tiba menyumbat kerongkonganku Aku teringat tentangmu, tentang berjuta kisah yang pernah kita lalui

Ada Kamu Di Hatiku, Cerdak Story September yang gagal

Gambar
Bian gundah gulana. Pasalnya Fani, gadis betawi yang dulu manis, baik hati dan tidak sombong, kini menjelma menjadi makhluk mengerikan yang sebentar-sebentar marah dan sebentar-sebentar manyun. Ferdinand sahabatnya menyarankan supaya Bian segera memutuskan Fani.

Cinta Antara Dua Valentine (Dalam Antologi "Unyu In Love")

Gambar
Judul Buku     : Unyu In Love - Love Song Penulis            : Reni Erina, dkk Penerbit          : Cokelat Kopi Tahun terbit    : Juni 2012 Tebal               : xvi+212 Halaman ISBN               : 978-602-19464-1-1 Harga              : Rp. 46.500,- Cinta Antara Dua Valentine (halaman 135) Masih teringat jelas dalam memori ingatan, saat aku mengenalnya Februari 2010 lalu. Kau tahu kawan, bahwa Februari adalah bulan yang identik dengan Valentine. Sebuah hari dimana dianggap sebagai hari kasih sayang yang diperingati oleh sebagian besar umat di dunia. Ya, meski aku sendiri tak pernah merayakannya, namun aku pernah mempunyai kisah yang entah pantas kuanggap menyenangkan atau menyedihkan di bulan Valentine ini.

Preety is My Pet (Dalam Antologi "Kisah Hewan Peliharaanku")

Gambar
Preety. Spontan aku memberi nama binatang yang tampak menjijikkan itu. Preety adalah seekor kucing malang sebelum akhirnya aku menemukan dia di got saat pulang sekolah. Saat itu aku kelas tiga Sekolah Dasar. Aku yang memang sangat menyukai kucing merasa iba saat pulang sekolah melihat seekor kucing kecil yang kotor, menjijikan dan tak terurus. Kedua bola matanya mengeluarkan cairan yang aku yakin akan membuat setiap orang yang melihatnya bergidik merinding. Jalannya sempoyongan disebabkan karena kakinya lemah. Kuambil dia dari dalam got dan kubawa pulang ke rumah.

Syair Cintaku Untukmu Ya Rasul

Gambar
Alhamdulillahirobbil’alamiin.... Puji syukur aku panjatkan hanya kepada-Mu ya Allah. Syukur atas segala nikmat yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-Mu yang merindu surga. Nikmat Islam dan nikmat iman yang sungguh tak sesuatu pun dapat menggantikannya. Dan nikmat itu tak lain adalah atas jasa manusia mulia yang Engkau utus menjadi penerang seluruh alam, yaitu Muhammad Shalallahu’alaihiwassalam. Budi pekerti, tutur bahasa, serta segala sesuatu yang menyangkut nama beliau tak dapat diragukan lagi, sehingga membuatku begitu mengagumi sosoknya. Betapa beruntungnya aku menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang Engkau berikan kesempatan untuk mengenal ajarannya, meneladani setiap perbuatannya serta mengijinkanku menganut agama yang dibawanya.

Makhluk Berkepala Burung (Dalam Antologi "Scary Moments#2")

Gambar
Judul Buku     : Scary Moments#2 Penulis            : Arham Kendari, dkk Penerbit          : Indie Publishing Tahun terbit    : November 2012 Tebal               : 211 Halaman ISBN               : 978-602-9142-15-0  Makhluk Berkepala Burung (halaman 6) Suasana malam begitu mencekam. Lengang. Sunyi. Sepi. Bagai tak berpenghuni. Gemuruh riuh hujan seakan melengkapi. Menghiasi seluruh penjuru negeri tanpa mau mengerti. Gelegar petir yang berbaur dengan gemuruh air yang membersit dari langit menimbulkan aroma tersendiri bagi setiap jiwa yang dilanda sepi. Malam itu di rumah hanya ada aku, ibuku, dan mas Iwan kakakku. Rumah kami yang terbuat dari papan tak mampu menahan terpaan angin yang masuk lewat celah-celah dinding. Cahaya lampu minyak sebagai alat penerangan hanya dapat menerangi sebagian sisi ruangan saja. Aku meimilih belajar di ruang tamu. Pelajaranku terbilang mudah karena aku baru kelas satu Sekolah Dasar. Namun bagiku semua itu tetap saja susah. Mas Iwan sendir

Siluet Senja (Dalam Antologi "Mengapa Harus Valentine?")

Gambar
Judul Buku     : Mengapa Harus Valentine? Penulis            : Naqiyyah Syam, dkk Penerbit          : Indie Publishing Tahun terbit    : Februari 2012 Tebal               : xxi+252 Halaman ISBN               : 978-602-9142-49-5 Harga              : -  Siluet Senja (halaman 186) Dalam keremangan senja, Aini terlihat tergesa di jalanan. Sejenak lalu Aini mendapati seorang gadis yang masih mengenakan seragam SMA tengah duduk di tepi trotoar. Penasaran, Aini pun mendekati si gadis.

Sahabatku, Kaulah Inspirasiku (Dalam Antologi "Long Distance Friendship")

Gambar
Judul Buku     : Long Distance Friendship Penulis            : Abrar Rifai, dkk Penerbit          : Leutika Prio Tahun terbit    : Juni 2011 Tebal               : ix+369 Halaman ISBN               : 978-602-225-014-2 Harga              : -  Sahabatku, Kaulah Inspirasiku (halaman 66) Aku tak begitu ingat kapan pertama kali aku mengenalmu. Hanya satu yang masih belum terhapus dari memoriku, aku mengenalmu pada hari minggu, bulan November 2010. Saat itu aku sedang ada di rumah. Karena sehari sebelumnya aku memutuskan pulang setelah sekian minggu tidak menjejakkan kaki di kampung halamanku. Hal itu disebabkan karena tuntutan kuliah yang menyita waktu. Sehingga, aku lebih memilih tetap tinggal di kost-kostan untuk mengerjakan tugas-tugas yang menggunung.

Musim Gugur Bersamamu

Gambar
sepoi angin di senja hari menerpa tubuhku ada gamang sejenak melintas dalam altar hatiku tak mengerti apa artinya, aku pun hanya terpaku membisu seraya menghitung dedaunan yang berguguran satu-satu

Kau Butakan Mata Hatiku

Gambar
Namaku Alifah. Biasa dipanggil Ifah. Umurku baru menginjak duapuluh satu tahun. Empat tahun lalu, aku pernah kuliah mengambil jurusan Ahli Filsafat dan Agama di sebuah Perguruan Tinggi swasta yang cukup ternama di Jakarta. Namun, hanya tiga semester aku di sana. Setelahnya, aku hanyalah onggokan sampah yang tidak berguna, hingga kini mungkin sebutan itu masih layak kusandang.

JUJUR

Gambar
Di sudut taman, Alena diam mematung. Matanya merah, ia habis menangis. Stella yang kebetulan sedang jalan-jalan di taman menghampiri Alena karena melihat sahabatnya tersebut duduk seorang diri dengan kepala tertunduk. “Len, kamu ngapain di sini?” mendengar suara yang tiba-tiba dari belakang spontan membuat Alena terkejut. Langsung dipalingkannya wajah yang sayu ke arah datangnya suara.

Gadis Kecil Di Ujung Jembatan

Gambar
Kamis, 15 Maret 2012. Tepat setengah bulan sudah aku bekerja di Plaza Semanggi di bilangan Jakarta Selatan. Lelah? Sudah barang pasti jawabannya iya. Bahkan, jika saja bisa dijabarkan dengan perumpamaan, sangat lelah adalah jawaban yang pantas dilontarkan. Pukul sembilan malam lewat, aku yang masih menjalani masa training baru bisa menjejakkan langkah keluar dari tempat kerja. Apalagi pertengahan bulan biasanya customer sedang rame-ramenya datang ke toko tempatku bekerja. Jadi, sebenarnya pulang setengah sepuluh malam masih bisa dikategorikan pulang cepat di saat-saat seperti ini.

Pengorbanan Ayah

Gambar
Senja merekah menenggelamkan dunia. Matahari perlahan menghilang di ufuk barat. Dan gelap, mulai merangkak pertanda malam akan segera tiba. Aku di sini, terpaku sendiri di sudut kamar kos. Ada resah menyelubung, ada gundah yang membuncah. Mungkinkah rasa tak menentu ini adalah sebuah pertanda? Atau mungkin hanya sebuah rasa biasa yang tak ada artinya? Aku masih tetap terpaku, membisu. Pada siapa pula aku harus bertanya? Sementara di rumah kos ini, hanya aku sendiri penghuninya. Dan, sekeras apapun otakku berpikir, bermacam tanya yang berjejalan dalam rongga kepalaku tetap tidak terpecahkan. Aku tak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi.

Karenamu Aku Mampu

Gambar
Sumber : Google Aku seringkali bercumbu dengan dingin malam, hanya untuk merenung, melakukan pencarian ilham hingga ke tepian imaji. Dari perenungan tersebut, tak jarang kutemukan sejumput kata yang teronggok di ruang hampa. Lalu, entah dari mana datangnya ide tersebut, tanganku dengan piawai meliuk-liuk di atas tuts keyboard seperti penari yang tengah menghibur penonton di atas panggung. Kuramu kata-kata yang begitu saja keluar dari benakku, lalu merangkainya menjadi susunan kalimat yang kurasakan hidup dan memiliki ruh.

Karena Aku Menyayangimu

Gambar
Sumber : Google Beberapa hari lalu, saat kau ijin untuk pergi sejenak. Waktuku terasa berjalan lambat, hariku sepi tanpamu. Dan ketika kutahu kau akan segera kembali, bahagia tak terkira pun kurasakan menyelimuti hati.

Dia, Inspirasi Pagiku

Selasa, 01 Mei 2012 @11.55 am Rasaku yang bermuara pada hati, mungkin ditakdirkan untuk begitu mudah tersentuh, tatkala mata menyaksikan beragam fakta tentang kerasnya kehidupan. Bulir bening dari pelupuk mataku begitu saja menetes, seakan tanpa dosa, ketika dari kejauhan kulihat sosok yuang sebenarnya begitu familiar,

Kapan Kau Menikahiku???

Gambar
Cinta. Dari jaman Nabi Adam yang masih sangat primitif hingga jaman telah berubah modern seperti sekarang ini, topik Cinta selalu menjadi bahan hangat yang tak pernah ada habisnya untuk dibahas. Karena cinta adalah sebuah perantara yang mampu membawa seseorang memasuki dimensi yang tak dapat diuraikan dengan pasti. Sejatinya cinta adalah rasa yang secara naluriah tumbuh dalam hati seseorang, lalu berkembang bak semerbak mawar yang merekah. Senja perlahan merangkak menenggelamkan siang. Hujan lebat yang baru saja mengguyur kota Purwokerto masih menyisakan aroma sendu. Di sana sini air tampak menggenangi jalanan yang mulai berlubang. Sementara, pepohonan yang tetap setia berjajar seperti barisan tentara di sepanjang jalan antara Fakultas Pertanian hingga Fakultas Bahasa UNSOED terlihat basah oleh rintik hujan yang baru saja usai. Seorang gadis bermata sipit dengan jilbab abu-abu serta gamis panjang dengan

Ternyata, Bahagia pun Menjadi Milikku

Gambar
Awalnya aku mengenalmu dalam maya, benar-benar tak terjamah raga. Awalnya pula tak ada rasa istimewa, yang kurasa pantas kutujukan padamu. Sebab saat itu, hatiku benar-benar tak mampu menerima kehadiranmu, atau barangkali masih enggan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Yah, sebenarnya bukan enggan. Hanya saja aku masih ragu, apalagi hadirmu tak benar-benar ada dalam nyataku. Bagaimana mungkin dua insan yang tak pernah bertemu bisa bersatu? Apalagi untuk hubungan yang lebih serius? Aku pikir, ini adalah sesuatu yang gila. Sangat tidak bisa diterima logika. Maka, saat pertama kau mengajakku berkenalan, aku hanya menanggapi setengah hati. Tak benar-benar menganggapmu teman. Apalagi teman istimewa. It's so imposible.

Semangat

Gambar
selayak merpati yang membubung tinggi aku tegak berdiri tengadahkan segala puja pada Tuhan penguasa semesta

Acuh

Gambar
segala rasa menepi di dinding hati berpendar liar menguasai diri menjerumuskanku ke alam mimpi yang tak bertepi terasa mati sepi..... tak seorang pun menemani

Sajak Lara

Gambar
Merangkum mendung pada tiupan senja Gemuruh angin tebarkan aroma lara Bagai auman serigala yang membahana Meluluhlantakkan penjuru dunia Hingga rata..... Jakarta, 29 Maret 2012 @10.19 am

Menunggu

Gambar
Kian lama aku menunggu Seseorang yang akan mewarnai hidupku Dan kini, waktu t’lah mempertemukanku denganmu Yang senantiasa menemani hariku Dan cerahkan hariku Yang dulu kelabu Jakarta, 20 Maret 2012 @09.24

Tertahan Rindu

Gambar
Aku yang kini tertahan rindu Terpenjara waktu Terjebak imaji tentangmu Tentang kisah yang mengharu Tenggelamkanku dalam laut pilu Jakarta, 19 Maret 2012 @10.24 am

Temaram

Gambar
Layaknya pepohonan yang tumbuh di tanah gersang Aku mengerang Merintih menahan radang Yang kian lama menyerang Mengurungku dalam gelap tanpa terang Temaram.... Jakarta, 19 Maret 2012 @10.19 am

Dan Aku pun Merasakannya (Dalam Antologi "Seorang Nenek Di Bawah Pohon Kasturi")

Gambar
Judul Buku     : Seorang Nenek di Bawah Pohon Kasturi Penulis            : Rahadyana Muslichah, dkk Penerbit          : Oase Qalbu Tahun terbit    : Maret 2012 Tebal               : 263 Halaman ISBN               : 978-602-19044-2-8 Harga              : Rp. 56.000,- Dan Aku pun Merasakannya (halaman 101) Suatu siang pada pertengahan Juni 2011 matahari bersinar dengan teriknya. Membuat mataku rasanya ingin sekali dipejamkan, lalu terlelap ke dalam lautan mimpi yang mampu memberikan damai di hati. Ah, tapi mengingat bahwa aku tengah menjalani tugasku melaksanakan PKP (Praktek Kerja Perusahaan) sebagai salah satu syarat menyeleseaikan pendidikan Diploma 1, aku pun dengan segera menepiskan perasaan tersebut. Bukan hanya alasan ingin cepat lulus semata yang menstimulasi otakku agar tetap semangat menjalankan tugas. Melainkan dalam setiap pekerjaan memang dibutuhkan sebuah tanggung jawab yang tidak boleh diabaikan.

Bukan Parasit

Gambar
Bagai hujan yang meluruh Kulepaskan segala keluh Atas jiwa yang merapuh

Hampa

Gambar
Dalam hampa Aku melafal bait tanpa jeda Mengurai kata yang tercecer di ruang hampa Lalu kembali merangkainya pada untaian senja Mencipta syair penenteram semesta Agar tiada jiwa yang merana Jakarta, 19-Maret-2012 @10.04 am

Galau

Gambar
Kutulis sajak pada secarik kertas Barisnya tak lurus Sebab pikiranku tidak terfokus Memikirkan jejak yang terhapus Kian pupus... Hangus... Tertimbun tanah tandus... Jakarta, 19-Maret-2012 @09.58

Musnah

Gambar
Meniti jejak atas langkah yang tertahan Oleh amarah yang terpendam Menenggelamkan harap yang sempat membuncah Hingga kini tiada bekas Lenyap... Menghilang... Bersama angin yang mengangkasa Jakarta, 16-Maret-2012 @09.51 am

Sujudku

Gambar
Pada-Mu jua aku mengadu Pada-Mu jua aku bersimpuh Pada-Mu jua kuserahkan seluruh hidupku Karena Engkaulah Sang Maha Penentu Yang berkuasa atas hidup dan matiku Tuhanku.... Jakarta, 16-Maret-2012 @09.45 am

Setia

Gambar
Aku terjebak dalam lorong imaji tak bertepi Memimpikanmu... Membayangkanmu...

Sepiku

Gambar
Fajar menyingsing menyibakkan dunia baru Mentari menampakkan diri hangatkan pagi Aku di sini berteman sepi Terbangun dari mimpi malam yang menghanyutkan Yang sempat membuatku melambung Hingga jauh ke awang-awang Lalu kembali aku terhempas Pada bayang yang tak sanggup kumengerti Jakarta, 15-Maret-2012 @09.50 am

Pasrah

Gambar
Pada waktu aku berpasrah Pada angin aku menyerah Biarlah semua musnah Tanpa jejak yang tertumpah

Sabar

Ketika hati tak sanggup berpaling terhadap sebuah rasa Maka diam adalah jawabnya Tatkala hidup tak lagi sejalan dengan keinginan hati Maka tetap sabar dan tawakal adalah kuncinya Niscaya keindahan nyata akan kita sua Pabila waktunya t’lah tiba Jakarta, 07-Maret-2012

Jiwa Yang Sepi

Menekuri sunyi dalam kesendirian tak bertepi Langkah tertahan gejolak dalam jiwa Hingga terhenti... Mati... Sebab hati yang tak mampu menahan lonjakan rasa Jakarta, 18-Des-2011

Terpenjara Waktu

Gambar
pada hidup yang menjanjikan rasa damai aku berpasrah sepenuh hati tanpa curiga atau was-was menghantui sebab hatiku percaya sepenuhnya akan cinta yang tulus suci yang kau semai dan kau tumbuhkan dalam hati ini di sini..... aku terpenjara waktu terkungkung dalam jeruji tak berujung sebab hati merindu hadirmu meski hanya bayang yang nyatanya kujumpa aku terpenjara waktu bersama bayang dirimu yang selalu mengusikku membuatku tak nyenyak dalam tidurku dan membawaku dalam dunia yang tak terjamah logika Jakarta, 06 April 2012 @14.21 pm

Mengeja Waktu

Gambar
bersama waktu yang melaju aku termangu.... tergugu.... menahan rindu yang menggebu

Merindukanmu

ibarat pohon yang tumbuh di kegersangan aku merindu bayang akan setetes embun tuk sejukkan duniaku yang kelabu dalam pekat malam aku menunggu menunggumu tuk hadir dalam mimpiku dan temaniku setiap kali kumerindukanmu Jakarta, 20 Maret 2012 @15:31