Awalnya aku mengenalmu dalam maya, benar-benar tak terjamah raga. Awalnya pula tak ada rasa istimewa, yang kurasa pantas kutujukan padamu. Sebab saat itu, hatiku benar-benar tak mampu menerima kehadiranmu, atau barangkali masih enggan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Yah, sebenarnya bukan enggan. Hanya saja aku masih ragu, apalagi hadirmu tak benar-benar ada dalam nyataku. Bagaimana mungkin dua insan yang tak pernah bertemu bisa bersatu? Apalagi untuk hubungan yang lebih serius? Aku pikir, ini adalah sesuatu yang gila. Sangat tidak bisa diterima logika. Maka, saat pertama kau mengajakku berkenalan, aku hanya menanggapi setengah hati. Tak benar-benar menganggapmu teman. Apalagi teman istimewa. It's so imposible.