Syair Cintaku Untukmu Ya Rasul


Alhamdulillahirobbil’alamiin.... Puji syukur aku panjatkan hanya kepada-Mu ya Allah. Syukur atas segala nikmat yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-Mu yang merindu surga. Nikmat Islam dan nikmat iman yang sungguh tak sesuatu pun dapat menggantikannya. Dan nikmat itu tak lain adalah atas jasa manusia mulia yang Engkau utus menjadi penerang seluruh alam, yaitu Muhammad Shalallahu’alaihiwassalam. Budi pekerti, tutur bahasa, serta segala sesuatu yang menyangkut nama beliau tak dapat diragukan lagi, sehingga membuatku begitu mengagumi sosoknya. Betapa beruntungnya aku menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang Engkau berikan kesempatan untuk mengenal ajarannya, meneladani setiap perbuatannya serta mengijinkanku menganut agama yang dibawanya.


Subhanallah. Berulangkali kalimah suci ini tiada pernah kan terhenti terlantun ketika kudengar kisah-kisahmu wahai Rasul. Puluhan bahkan ratusan kisah mengenai kisah inspiratif yang kulihat, kusaksikan, kudengar dan kualami sungguh pun tidak ada apa-apanya dibanding dengan kisah luar biasa yang kau tapaki. Bukan hanya satu atau dua kisah inspiratif yang kujumpai, baik dari negeriku sendiri atau dari luar negeri yang seringkali mampu menguras air mataku. Seperti halnya kisah seorang bocah yang harus berjuang menahan sakit sejak kecil karena ketiadaan biaya, kisah seorang nenek yang masih harus bekerja keras mencari sesuap nasi di usia senja, serta masih banyak kisah lain yang begitu menyesakkan dada ketika kita menyaksikannya. Orang-orang seperti itu termasuk hamba Allah yang sangat luar biasa. Setidaknya mereka berjuang untuk dirinya sendiri. Tetapi engkau ya Rasul? Engkau melakukan lebih dari itu.

Perjuanganmu dalam dakwah untuk menyebarkan agama Islam sebagai agama yang paling mulia sangat mengagumkan. Tidak sedikit rintangan serta aral yang kerapkali menghadangmu. Tidak sedikit pula orang-orang yang menentang ajaran yang kau bawa. Namun kau tak pernah mundur ataupun merasa letih untuk tetap berjuang demi menegakkan kebenaran, menyebarkan agama Allah tanpa mengenal lelah, demi menuntun umatmu menuju firdaus-Nya. Subhanallah, sungguh tak kudapati cacat dalam kepribadianmu ya Muhammad nabiku, nabi akhir jaman yang insya Allah akan membawa pengikutnya menuju surga.

Allahummashali’ala Muhammad wa’ala ‘ali Muhammad. Shalawat serta salam senantiasa menghiasi bibirku yang teramat mencintaimu. Aku menyadari bahwasanya aku masih belum mampu menjadi hamba yang sepenuhnya menjalankan perintah Tuhan. Aku tahu betul masih banyak kekhilafan yang sengaja maupun tidak aku lakukan dalam kehidupanku. Masih ada banyak hal yang belum aku mengerti dalam Islam. Namun adanya engkau ya Rasul, aku sedikit demi sedikit berusaha memahami ajaran Islam secara utuh dan murni.

Ya Muhammad Shalallahu’alaihiwassalam, kecintaanku terhadapmu tak terhalang ruang dan waktu. Meski aku hanya mendengar namamu lewat lantunan ayat suci Al-Qur’an, atau dari buku-buku mengenai kisah keteladananmu, namun pelajaran yang mampu kuambil sangat besar manifestasinya dalam proses pendewasaanku. Rasa syukurku kepada Allah Subhanahu wa ta’ala teramat besar atas kesempatan yang Dia karuniakan sehingga aku hidup di bawah ajaran yang disebarkan olehmu wahai baginda Rasul Muhammad Shalallahu’alaihiwassalam. Subhanallah, Allah memang Maha Mengetahui segala sesuatunya. Tak salah jika Allah mengutusmu sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam.

Ya nabi salam, aku tak bisa membayangkan bagaimana jika Allah tidak membiarkanku mengenal sosokmu. Betapa aku ingin meneladani semua sifatmu, agar aku pun bisa menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarku. Andai saja aku hidup di jamanmu ya Rasul, pastilah aku akan merasa sangat bahagia. Karena, aku akan dengan mudah menemukan jawaban mengenai beberapa pertanyaan tentang ajaran Islam yang terkadang membuatku sejenak berpikir keras.

Muhammad, akhlak muliamu sungguh membuatku merindu akan hadirmu. Ajaran yang kau bawa nyata membuatku merasakan kedamaian yang tiada terkira. Betapa aku ingin bersanding denganmu di akhirat kelak. Sucinya hatimu ya Rasul. Kau bahkan tak sedikit pun menaruh dendam saat kaum kafir mendzalimimu. Kau yang telah Allah tetapkan sebagai manusia tanpa dosa dan dijamin menempati jannah-Nya, masih tetap saja beribadah dengan luar biasa. Shalat sunnah, puasa sunnah, dan ibadah-ibadah sunnah lainnya senantiasa kau jalankan dengan penuh kekhusukan. Bahkan dari cerita yang sudah sangat sering hinggap di telingaku, kau mengerjakan shalat tahajud dalam waktu lama hingga kakimu pun membengkak. Subhanallah, sungguh luar biasa keteguhan imanmu.

Salah satu kisahmu yang mampu membuatku merenungi semua dosa-dosaku adalah saat malaikat Jibril mengatakan bahwa sebagian umatmu akan menjadi penghuni neraka. Kau teramat sedih dan menangisi umatmu, hingga berhari-hari lamanya kau mengurung diri tanpa mau menemui siapa pun setelah mendengar kabar tersebut. Kelembutan hati yang ada padamu sungguh membuatku terenyuh dan hanyut dalam kekaguman yang sangat dahsyat. Kau adalah sebaik-baik inspirasi yang tiada tandingannya.
Indahnya memiliki sosok idola sepertimu. Bahagianya hati memiliki kebanggaan umat seperti dirimu. Kau adalah cahaya dalam gulita. Kau adalah embun dalam dahaga. Kau adalah anugerah terindah yang sangat kucinta. Kau adalah semangat tak teraba yang mampu menentramkan jiwa.

Muhammad, dalam rinai hujan kutitipkan salam takzimku untukmu...............
Dalam rinai hujan kusenandungkan shalawat atasmu.................
Dalam rinai hujan kusabdakan do’a agar kelak kami mendapatkan syafaatmu.......
Dalam rinai hujan kupanjatkan pinta agar Allah mengijinkanku tuk dapat bersua denganmu...........................
Dalam rinai hujan kulantunkan harap semoga kami menjadi penghuni surga, bersanding di sampingmu.........

**********************************
Dengan jiwa penuh cinta, berjuta syukur ku lantunkan dengan selesainya tulisan ini meski masih acak-acakan. Tak lupa shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW dan semoga syafaatnya kelak sampai kepada kita semua di hari pembalasan. Amiin ya Rabbal ‘alamiin....

Purbalingga, 17 Februari 2011 on 17:23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Logo

Hasil Seleksi Tahap I Paramadina Fellowship (PF) 2011