Senandung Cinta


Diantara melodi sunyi yang beranjak melengang
Ada jerit jangkrik yang memecah keheningan
Angin kabarkan berita tentangmu
Tentang salam rindu yang kautitipkan pada angin yang bertiup ke tenggara
Pula pada ombak yang memecah pantai



"Waktu tak selamanya harus merengkuh kita dalam kebersamaan. Namun, jiwa dan lisanku berikrar akan senantiasa mengagungkan kesetiaan atas hubungan kita, apapun yang terjadi," begitu katamu hingga pendar-pendar bahagia membias dari wajahku
Aih, kau selalu membuatku tersipu setiap kali kutatap kedua bola matamu
Kau pula yang selalu membuatku bersorak kegirangan tatkala kau memberiku kejutan

Memang, sempat rasa berat menggelayuti pikiranku
Ketika dua tahun lalu kau berpamitan hendak melanjutkan studi ke negeri seberang
Negeri di mana kau dan aku tak mungkin berjumpa dalam waktu yang lama
Rasa was-was pada ketakutanku kehilanganmu pun menyertai
Takut kalau-kalau kau berpindah ke lain hati
Namun kini, ketakutanku tak benar adanya
Sebab hingga kini, kau masih seperti dulu
Menjadi dermaga tempatku berlabuh
Raga kita masih berpijak pada bumi yang sama
Bernaung di bawah langit yang sama
Hanya berbeda musim serta tempat
Namun kabar darimu yang kuterima setiap hari meyakinkanku
Bahwa cintamu hanya untukku seorang

Jakarta, 27 Juli 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Logo

Hasil Seleksi Tahap I Paramadina Fellowship (PF) 2011