Uuuuhh, Macet Lagi Macet Lagi....

Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman paling menjengkelkan selama saya hidup di Jakarta. Semoga kisah ini bisa dijadikan cermin untuk membenahi Jakarta ke depannya.


Saya bekerja sebagai karyawati di sebuah perusahaan swasta yang beroperasi di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan. Berhubung saya
adalah warga perantau, maka saya memutuskan untuk menyewa rumah kos di daerah Kedoya, Kebon Jeruk - Jakarta Barat. Untuk berangkat ke tempat kerja, saya harus dua kali naik angkutan umum. Dari Jl. Asem dimana saya nge-kos, saya naik angkot KWK 09 menuju halte busway Green Garden. Dari halte busway Green Garden saya harus transit satu kali di Grogol untuk naik busway jurusan Pinang Ranti atau PGC yang nantinya saya harus berhenti di halte Semanggi. Selain transit di Grogol, sebenarnya bisa juga transit di Harmoni untuk kemudian naik busway jurusan Blok M dan saya bisa turun di halte Benhil (Bendungan Hilir) untuk menuju Plaza Semanggi. Namun karena saya sangat malas berdesak-desakkan di Harmoni yang selalu saja penuh, saya lebih memutuskan untuk memilih transit di Grogol. Meski jembatan penyeberangan lebih panjang tidak masalah, hitung-hitung olahraga gratis. Hehe.

Selama setahun lebih saya tinggal di Jakarta, satu kata "Macet" sebenarnya sudah sangat akrab dalam kehidupan saya. Bisa dibilang, "Macet" sudah menjadi makanan sehari-hari saya. Namun, sepanjang sejarah saya tinggal di Jakarta, puncak kekesalan saya yang disebabkan karena macet terjadi pada Hari Selasa, 20 November 2012 dan hari ini, Rabu, 21 November 2012. Bagaimana tidak? Saya yang biasa berangkat dari kosan pukul sembilan pagi biasanya tiba di tempat kerja pukul sepuluh kurang. Giliran kemarin saya berangkat pukul delapan, pukul dua belas siang saya baru tiba di Plaza Semanggi. Sesuatu yang benar-benar membuat saya naik darah. Sepertinya, pengadaan armada busway untuk mengurangi kemacetan perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti agar tujuan tersebut bisa terealisasi, bukan wacana belaka. Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, yang saya ingin adanya kebijakan dari semua pihak terkait untuk menyelesaikan masalah kemacetan yang makin menggila belakangan ini.[*]

Komentar

  1. Betul, saya juga mengalami hal yang sama, hanya saja saya menggunakan sepeda motor.
    Pukul 17.00 saya pulang dari semanggi ke rumah kos di pesanggrahan macet total.
    Terutama dari arah jalan panjang dan srengseng.
    Tetap semangat!

    BalasHapus

Posting Komentar

Coment please...

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Logo

Hasil Seleksi Tahap I Paramadina Fellowship (PF) 2011