untitled (3)

Akhwatul Chomsiyah Firdausa on Facebook

Tak seperti biasanya, langit Jakarta terasa lengang
Apakah karena keriuhan itu tak lagi sanggup kukecap dengan inderaku?
Atau, mungkinkah masih banyak penghuni Jakarta yang masih betah bertahan di kampung halaman?
Ah, rasa-rasanya opsi pertama lebih mewakili jiwaku
Di mana seluruh rasaku seolah beku
Rasaku terasa meluruh
Tak berasa
Tak tercecap


Aku seperti onggokan daun yang terempas jatuh
Terombang-ambing ke mana angin menerbangkan
Tanpa sanggup memberontak
Tanpa sanggup menawar di mana aku hendak berlabuh
Angin sempurna menguasai tubuhku
Angin sempurna menjadi penentu tujuan akhirku
Apakah aku akan terlindas truk?
Apakah mungkin aku terhanyut di sungai hitam nan pekat
Berbaur bersama bau amis yang menyengat hidung?

Apapun itu, tentu saja aku hanya bisa pasrah
Hukum alam mengajarkan agar seonggok daun yang terjatuh pasrah terhadap angin yang menerbangkannya
Pasrah apapun hasil akhir dari sebuah perjalanan
Dan itulah, hasil dari setiap usaha yang pernah kita lakukan selama hidup

‪#‎MariMerenung‬*

Jakarta 130813

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Seleksi Tahap I Paramadina Fellowship (PF) 2011

SEJARAH PONDOK PESANTREN DI INDONESIA