Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

What? Ternyata Dia...

Orin mengucek matanya. Rasa lelah dan kantuk yang menggelayuti harus ia singkirkan jauh-jauh. Hari ini ia ada rapat bersama teman-temannya yang tergabung dalam KPA (Komunitas Pecinta Alam) di sekolahnya, SMA Nusa Bangsa. Rapat untuk membahas kegiatan bakti sosial membantu korban banjir yang akan dilaksanakan minggu depan. Dan yang paling penting, hari ini ia bisa bertemu dengan Arwan, cowok yang selama ini ia taksir.

[Review] Kunang-kunang untuk Lena

Gambar
Judul Buku      : Kunang-kunang untuk Lena Penulis             : Oksa Puko Yuza Penerbit           : Mozaik Tahun terbit     : November 2013 Tebal                : 144 Halaman ISBN               : 978-602-9473-27-8 Kunang-kunang untuk Lena. Seperti tertera dalam judulnya, buku ini berkisah tentang seorang tokoh utama bernama Lena. Buku ini menceritakan tentang sebuah perjuangan, tentang bagaimana seharusnya kita mensyukuri hidup. Lena adalah gadis yatim piatu yang tinggal di sebuah rumah panggung bersama neneknya. Jika kebanyakan gadis seusianya menikmati hidupnya dengan jalan-jalan ke mall, nongkrong bersama teman, dan beragam kesibukan lainnya, berbeda halnya dengan Lena. Ia bahkan harus rela mengubur cita-citanya untuk menjadi seorang guru. Ia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah ke SMA ketika neneknya jatuh sakit. Lena harus bekerja membanting tulang demi membelikan obat untuk neneknya tercinta.

[Review] Cekers Unyu-unyu, Bacaan Sarat Gizi untuk Kaum Unyu

Gambar
Judul Buku      : Cekers Unyu-unyu Penulis             : Reni Erina Penerbit           : PT. Elex Media Komputindo Tahun terbit     : 2014 Tebal                : xx+155 Halaman ISBN               : 978-602-02-3170-9 Harga               : Rp. 29.800,-  Cekers. Bagi yang baru mendengarnya, mungkin langsung berasumsi bahwa "Cekers" merupakan "Kaki Ayam" yang rasanya sangat nikmat jika dibikin sup, apalagi jika dinikmati selagi hangat. Eits, tapi bukan itu maksudnya. Cekers di sini sama sekali tidak memiliki hubungan keluarga, apalagi hubungan darah dengan makhluk yang bernama ayam. Hehe.

Selaksa Maaf dalam Senja (Majalah ReadZone Edisi 2/ Tahun I/ 2014/ Maret-April, halaman 7)

Gambar
Di atas gundukan tanah merah yang masih basah, airmataku mengalir tanpa henti. Bersaing dengan derasnya hujan yang sudah sejak sejam lalu aku berada di sini turun mengguyur bumi. Namun rasa-rasanya, airmataku jauh lebih deras dari air hujan yang sedang turun. Kepalaku   terasa hendak pecah. Potongan demi potongan masalalu itu terus berputar, menampilkan film tentang hidupku, tentang segala yang pernah kuperbuat. Namaku Narandra Syailendra. Biasa dipanggil Andra. Aku lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang serba berkecukupan. Ibuku seorang dosen, dan Ayahku seorang TNI-AU. Sayangnya, saat usiaku dua tahun, Ayah harus pergi untuk selama-lamanya dalam sebuah kecelakaan.