Sahabat, dulu, kini dan nanti selamanya bersama...


Rasanya masih segar dalam ingatan bagaimana aku melalui masa kecilku, masa remajaku, hingga kini aku masih bertahan di sini. Ah ya, rasanya baru kemarin ingusku meleleh di pipi, meninggalkan jejak noda kecokelatan di lengan baju yang kupakai. Rasanya baru seminggu lalu aku berlarian di pematang sawah menangkap belalang, atau sekadar mencabuti bunga-bunga liar yang tumbuh diantara padi yang menguning. Rasanya pula baru kemarin aku menjejakkan langkah di pelataran SMA Negeri 01 Salem, sebuah sekolah negeri yang bahkan tak pernah tertulis dalam cita-citaku bahwa aku akan bersekolah di sekolah ini. Sekolah yang jauh dari kampung halaman dan mengharuskanku berpisah dengan orangtua hingga tiga tahun lamanya. Ah, jika diingat semuanya memang terasa belum lama. Tapi ternyata, dua puluh satu tahun sudah kusinggahi dunia ini. Kukecap segala kenangannya. Mulai dari yang manis, pahit hingga teramat pahit sekalipun. Benar jika pepatah mengatakan bahwa setiap dari kita tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi esok. Tapi apapun yang terjadi dalam hidup adalah apa pula yang sudah kita usahakan. Setiap yang menanam benih pasti akan menuai hasilnya. Begitu mungkin ungkapan yang lebih tepat.


Sahabat tentu menjadi sosok yang sangat penting dalam kehidupan kita selain orangtua dan keluarga. Karena sahabat adalah pelengkap hidup yang tiada duanya. Sahabat yang membuat hidupku berwarna. Sahabat pula yang membuatku bertahan dari segala ujian yang kerap merapuhkan langkahku. Sahabatlah yang mampu menguatkan saat persendianku benar-benar melunglai untuk bergerak maju. Sahabat adalah sosok berharga yang tak pernah mengenal kata pamrih. Semua dilakukannya karena cinta dan kasih yang tulus. Bukan karena iming-iming duniawi semata. Untuk sahabat-sahabatku, terimakasih tak terhingga. Kalian adalah warna-warni indah yang akan kuabadikan dalam sejarah hidupku.

Aku yang berasal dari keluarga yang serba terbatas menjalani masa kecil dengan keterbatasan. Tinggal di tempat seadanya, makan seadanya, bahkan belajar pun hanya dengan menggunakan lampu minyak. Jangankan tidur di kasur empuk, bantal satu pun harus berbagi dengan kakakku. Ah, sebuah kehidupan yang mengajarkanku tentang kesederhanaan, bahwa segala sesuatu di dunia ini tak ada yang abadi. Sempat rasa minder, malu, frustasi dan putus asa memenuhi rongga kepalaku. Bagaimana tidak? Teman-teman berangkat dan pulang sekolah menggunakan sepeda motor, sementara aku harus berjalan kaki dengan jarak tempuh dua jam sekali jalannya. Itu berarti sehari untuk pergi ke sekolah aku harus berjalan kaki selama empat jam. Jika anak lain setiap semester berganti seragam sekolah, maka aku masih harus memakainya hingga tidak muat. Jika setiap semester alat tulis anak lain serba baru, maka aku masih harus menggunakan sisa-sisa buku tulis yang masih kosong, yang kemudian kugunting dan harus kujilid sendiri. Namun di balik semua itu, aku justru sangat bersyukur karena Allah memberikanku kelebihan lain. Prestasi demi prestasi yang kucetak setiap tahunnya, sehingga membuat namaku banyak disebut-sebut oleh orang-orang. Apakah aku bangga? Ya, teramat sangat bangga. Dengan demikian berarti aku telah berhasil mencapai eksistensi di sebuah lingkungan tempatku berada.

Di sini, aku ingin bercerita tentang sahabat-sahabatku, tentang sosok yang telah dengan kelapangan hatinya bersedia menjadi sahabatku, mendengarkan segala keluh kesahku, hingga kemudian memberikan solusi pemecahan setiap masalah yang kuhadapi. Karena kalianlah aku bertahan, karena kalianlah aku menemukan makna indahnya persahabatan.

*Untuk sahabat-sahabatku di SD Negeri 05 Panusupan (Sekarang SD Negeri 04 Panusupan)
Teman, waktuku di sekolah ini tergolong sangat singkat, hanya berbilang empat bulan. Karena pada bulan berikutnya aku memutuskan untuk pindah ke sekolah lain. Namun, banyak kisah yang terukir di sini. Aku yang setiap pagi berangkat sekolah bersama Kiki dan Lia, atau terkadang bersama Indah Suyanti yang akrab dipanggil Goyen. Ah, terimakasih sahabatku, kalian adalah bagian masa kecilku yang begitu indah.

*Untuk sahabat-sahabatku di MI Ma'arif NU 01 Jatisaba
Setelah sebelumnya sekolah di SD Negeri 05 Panusupan, akhirnya aku harus pindah ke sekolah ini. Di lingkungan baru ini, aku menemukan sahabat-sahabat yang luar biasa hebat. Ada Umi yang tutur katanya selalu lembut, ada almarhumah Zaenah yang periang. Ah, semoga kau tenang di alam sana, sahabatku. Juga banyak sahabat lain yang tak mungkin kusebutkan satu-persatu. Kalian adalah lentera hidupku, yang senantiasa mendampingiku dalam mencetak prestasi-prestasi. Semua itu untuk kalian, sahabatku.

*Untuk sahabat-sahabatku di SMP Negeri 02 Purwojati
Di SMP tergolong menjadi masa yang paling menyenangkan, yang juga dipenuhi dengan kenakalan-kenakalan. Pernah aku musuhan dengan Yuli karena berbeda pendapat, sering juga aku membentuk sebuah group dengan beberapa anak yang kemudian saling meledek satu sama lain juga karena salah paham, hingga akhirnya kami musuhan untuk beberapa jam, namun keesokan harinya kita kembali tertawa bersama, menikmati jajanan di kantin atau nongkrong di ujung gedung belakang ruang aula. Ah, semuanya terasa menyenangkan. Pernah pula bertanding basket dengan sangat semangat melawan kelas lain, yang karena sama-sama kuat dan skornya pun terus seimbang akhirnya kelasku mengalah karena sudah terlalu lelah. Ada Ainun yang hingga kini masih terus menjalin komunikasi denganku, juga puluhan sahabat lainnya yang tak mungkin kusebutkan satu per satu. Bagiku, kalian sangat berharga.

*Untuk sahabat-sahabatku di SMA Negeri 01 Salem
Terimakasih tak terhingga untuk Opy & Asmanah yang menjadi orang pertama yang mau menjadi temanku di lingkunganku yang serba baru. Untuk Opy, terimakasih girls, kamu adalah bagian terindah masa SMAku. Maafkan semua kesalahanku yang pernah membuatmu teramat kecewa. Aku menyayangimu. Maafkan, sungguh dari hati terdalam aku memohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk Arini, Ranisha, Ani dan sahabat semuanya, terimakasih sudah menerimaku menjadi bagian dari kalian. Kalian adalah hal terindah yang amat sangat mengagumkan. Rasanya ingin kembali merasakan saat-saat indah dulu.

*Untuk sahabat-sahabatku di El Rahma Satria Purwokerto
Kalian tahu, sungguh tak pernah terbersit di pikiranku untuk kuliah di tempat ini, dan kemudian menemukan sahabat seperti kalian yang membuat hariku sungguh berwarna. Esla saudara kembarku, Memey yang bawel dan membuatku selalu merindukanmu, Bunda Rista yang super ramah dan baik, Fitria yang berasal dari negara dengan hiunya (hehehee), Manan yang kepemimpinannya tak dapat diragukan, duo nyeleneh Okky dan Sofha yang juga mewarnai hariku yang tadinya putih bersih menjadi penuh warna. Hehehe... Aku kangen main berempat di bendungan, makan mie ayam saat hujan rintik-rintik, atau sekedar berjalan menyusuri jalan tak tentu arah. Ah, semuanya terasa sangat menyenangkan.

*Untuk sahabat dan saudara seperjuangan di tempat kerja
Sahabat-sahabat di PT. Flexi Component yang begitu ramah dan mau menerimaku. Meski kebersamaan dengan kalian hanya sebentar, tapi banyak warna yang terukir di sana. Saat makan bareng di pinggir jalan, atau sama-sama dikejar kerjaan yang urgent. hahaha..
Untuk teman kerja di konveksi, Indri, Mba Heni, Teh Linda & A Opick yang selalu membuatku tertawa. Aku rindu kalian. Dan terakhir, untuk sahabat-sahabat Vimasindo yang senantiasa tak lelah mendengar curhatanku, memberikan kekuatan dan motivasi, serta saling bercanda membuat hariku terasa indah. Mba Ikha yang meski gue sering bikin kesel tapi masih sabar mau dengerin ocehan gue. Jadi inget waktu pertama kali kenal, kesan yang ada "Mba Ikha jutek & sangar". Tapi ternyata orangnya low profile banget. Itu yang membuatku nyaman. Heheheheee..

*Untuk sahabat-sahabat di CK Writing Studies
Kalian adalah inspirasi tak bertepi yang membuatku banyak belajar tentang makna persaudaraan yang kalian tawarkan. Kalian pula yang memberikan dukungan serta motivasi untuk terus berkarya.

*Untuk keluarga besar MGF (My Gokil Family)
Walau sekarang komunikasi di antara kita sudah lama seperti tidak terjalin, setidaknya MGF pernah ada dan berjaya pada masanya. (Yaelah, sok iye ya saya? xixixixi). Pokoknya, sampai kapan pun aku menyayangi kalian. Meski kita tak pernah saling bertatap muka, juga memiliki karakter yang berbeda-beda, tapi kita pernah ada dalam ruang dimensi yang sungguh membuat hidupku terasa berarti. Akhir kata, Wassalam sampai jumpa. I love you, all my friends. :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Logo

Hasil Seleksi Tahap I Paramadina Fellowship (PF) 2011