Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Kapan Kau Menikahiku???

Gambar
Cinta. Dari jaman Nabi Adam yang masih sangat primitif hingga jaman telah berubah modern seperti sekarang ini, topik Cinta selalu menjadi bahan hangat yang tak pernah ada habisnya untuk dibahas. Karena cinta adalah sebuah perantara yang mampu membawa seseorang memasuki dimensi yang tak dapat diuraikan dengan pasti. Sejatinya cinta adalah rasa yang secara naluriah tumbuh dalam hati seseorang, lalu berkembang bak semerbak mawar yang merekah. Senja perlahan merangkak menenggelamkan siang. Hujan lebat yang baru saja mengguyur kota Purwokerto masih menyisakan aroma sendu. Di sana sini air tampak menggenangi jalanan yang mulai berlubang. Sementara, pepohonan yang tetap setia berjajar seperti barisan tentara di sepanjang jalan antara Fakultas Pertanian hingga Fakultas Bahasa UNSOED terlihat basah oleh rintik hujan yang baru saja usai. Seorang gadis bermata sipit dengan jilbab abu-abu serta gamis panjang dengan

Ternyata, Bahagia pun Menjadi Milikku

Gambar
Awalnya aku mengenalmu dalam maya, benar-benar tak terjamah raga. Awalnya pula tak ada rasa istimewa, yang kurasa pantas kutujukan padamu. Sebab saat itu, hatiku benar-benar tak mampu menerima kehadiranmu, atau barangkali masih enggan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Yah, sebenarnya bukan enggan. Hanya saja aku masih ragu, apalagi hadirmu tak benar-benar ada dalam nyataku. Bagaimana mungkin dua insan yang tak pernah bertemu bisa bersatu? Apalagi untuk hubungan yang lebih serius? Aku pikir, ini adalah sesuatu yang gila. Sangat tidak bisa diterima logika. Maka, saat pertama kau mengajakku berkenalan, aku hanya menanggapi setengah hati. Tak benar-benar menganggapmu teman. Apalagi teman istimewa. It's so imposible.

Semangat

Gambar
selayak merpati yang membubung tinggi aku tegak berdiri tengadahkan segala puja pada Tuhan penguasa semesta

Acuh

Gambar
segala rasa menepi di dinding hati berpendar liar menguasai diri menjerumuskanku ke alam mimpi yang tak bertepi terasa mati sepi..... tak seorang pun menemani

Sajak Lara

Gambar
Merangkum mendung pada tiupan senja Gemuruh angin tebarkan aroma lara Bagai auman serigala yang membahana Meluluhlantakkan penjuru dunia Hingga rata..... Jakarta, 29 Maret 2012 @10.19 am

Menunggu

Gambar
Kian lama aku menunggu Seseorang yang akan mewarnai hidupku Dan kini, waktu t’lah mempertemukanku denganmu Yang senantiasa menemani hariku Dan cerahkan hariku Yang dulu kelabu Jakarta, 20 Maret 2012 @09.24

Tertahan Rindu

Gambar
Aku yang kini tertahan rindu Terpenjara waktu Terjebak imaji tentangmu Tentang kisah yang mengharu Tenggelamkanku dalam laut pilu Jakarta, 19 Maret 2012 @10.24 am

Temaram

Gambar
Layaknya pepohonan yang tumbuh di tanah gersang Aku mengerang Merintih menahan radang Yang kian lama menyerang Mengurungku dalam gelap tanpa terang Temaram.... Jakarta, 19 Maret 2012 @10.19 am

Dan Aku pun Merasakannya (Dalam Antologi "Seorang Nenek Di Bawah Pohon Kasturi")

Gambar
Judul Buku     : Seorang Nenek di Bawah Pohon Kasturi Penulis            : Rahadyana Muslichah, dkk Penerbit          : Oase Qalbu Tahun terbit    : Maret 2012 Tebal               : 263 Halaman ISBN               : 978-602-19044-2-8 Harga              : Rp. 56.000,- Dan Aku pun Merasakannya (halaman 101) Suatu siang pada pertengahan Juni 2011 matahari bersinar dengan teriknya. Membuat mataku rasanya ingin sekali dipejamkan, lalu terlelap ke dalam lautan mimpi yang mampu memberikan damai di hati. Ah, tapi mengingat bahwa aku tengah menjalani tugasku melaksanakan PKP (Praktek Kerja Perusahaan) sebagai salah satu syarat menyeleseaikan pendidikan Diploma 1, aku pun dengan segera menepiskan perasaan tersebut. Bukan hanya alasan ingin cepat lulus semata yang menstimulasi otakku agar tetap semangat menjalankan tugas. Melainkan dalam setiap pekerjaan memang dibutuhkan sebuah tanggung jawab yang tidak boleh diabaikan.

Bukan Parasit

Gambar
Bagai hujan yang meluruh Kulepaskan segala keluh Atas jiwa yang merapuh

Hampa

Gambar
Dalam hampa Aku melafal bait tanpa jeda Mengurai kata yang tercecer di ruang hampa Lalu kembali merangkainya pada untaian senja Mencipta syair penenteram semesta Agar tiada jiwa yang merana Jakarta, 19-Maret-2012 @10.04 am

Galau

Gambar
Kutulis sajak pada secarik kertas Barisnya tak lurus Sebab pikiranku tidak terfokus Memikirkan jejak yang terhapus Kian pupus... Hangus... Tertimbun tanah tandus... Jakarta, 19-Maret-2012 @09.58

Musnah

Gambar
Meniti jejak atas langkah yang tertahan Oleh amarah yang terpendam Menenggelamkan harap yang sempat membuncah Hingga kini tiada bekas Lenyap... Menghilang... Bersama angin yang mengangkasa Jakarta, 16-Maret-2012 @09.51 am

Sujudku

Gambar
Pada-Mu jua aku mengadu Pada-Mu jua aku bersimpuh Pada-Mu jua kuserahkan seluruh hidupku Karena Engkaulah Sang Maha Penentu Yang berkuasa atas hidup dan matiku Tuhanku.... Jakarta, 16-Maret-2012 @09.45 am

Setia

Gambar
Aku terjebak dalam lorong imaji tak bertepi Memimpikanmu... Membayangkanmu...

Sepiku

Gambar
Fajar menyingsing menyibakkan dunia baru Mentari menampakkan diri hangatkan pagi Aku di sini berteman sepi Terbangun dari mimpi malam yang menghanyutkan Yang sempat membuatku melambung Hingga jauh ke awang-awang Lalu kembali aku terhempas Pada bayang yang tak sanggup kumengerti Jakarta, 15-Maret-2012 @09.50 am

Pasrah

Gambar
Pada waktu aku berpasrah Pada angin aku menyerah Biarlah semua musnah Tanpa jejak yang tertumpah

Sabar

Ketika hati tak sanggup berpaling terhadap sebuah rasa Maka diam adalah jawabnya Tatkala hidup tak lagi sejalan dengan keinginan hati Maka tetap sabar dan tawakal adalah kuncinya Niscaya keindahan nyata akan kita sua Pabila waktunya t’lah tiba Jakarta, 07-Maret-2012

Jiwa Yang Sepi

Menekuri sunyi dalam kesendirian tak bertepi Langkah tertahan gejolak dalam jiwa Hingga terhenti... Mati... Sebab hati yang tak mampu menahan lonjakan rasa Jakarta, 18-Des-2011

Terpenjara Waktu

Gambar
pada hidup yang menjanjikan rasa damai aku berpasrah sepenuh hati tanpa curiga atau was-was menghantui sebab hatiku percaya sepenuhnya akan cinta yang tulus suci yang kau semai dan kau tumbuhkan dalam hati ini di sini..... aku terpenjara waktu terkungkung dalam jeruji tak berujung sebab hati merindu hadirmu meski hanya bayang yang nyatanya kujumpa aku terpenjara waktu bersama bayang dirimu yang selalu mengusikku membuatku tak nyenyak dalam tidurku dan membawaku dalam dunia yang tak terjamah logika Jakarta, 06 April 2012 @14.21 pm

Mengeja Waktu

Gambar
bersama waktu yang melaju aku termangu.... tergugu.... menahan rindu yang menggebu