Kartini dan Kartono (Cerdak April yang "toeng-toeng" lagi-lagi cuma berhasil masuk 10 besar, dan ujungnya gak lolos... )
Tini mendengus sebal. Baru saja ia mengetik naskah sebaris, hapenya kembali berdering. Dilihatnya nama Tono tertera di layar hapenya. Ingin rasanya ia mengacak-acak muka Tono yang selalu mengganggu hidupnya. Bagaimana tidak, cowok gemulai itu doyan sekali ngomong. Kerjaannya cerita ini itu. Sialnya lagi, Tini tidak bisa jauh dari Tono. Tini masih kerap membutuhkan kepintaran Tono untuk mengajarinya jika ada pelajaran yang susah.