Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Penyesalanku Anugerah Bagiku

Purwokerto, 4 Desember 2010 Kesendirian. Ya, kesendirian. Hanya kesendiran yang ku dapati setiap liburan tiba. Sejak ketiga kakakku bekerja di luar kota, hampir tak pernah ku dapati keramaian saat aku pulang ke rumah. Bisa berkumpul hanya saat lebaran ‘idul fitri. Itu pun belumlah lengkap. Sebab, sudah empat tahun mas Iwan, salah satu kakakku tidak pernah lagi tampak berkumpul bersama anggota keluarga yang lain, untuk berlebaran di kampung halaman. Ahh, menyedihkan memang. Tapi inilah konsekuensinya menjadi anak bungsu. Nasib… Nasib… Liburan semesterku kali ini masih tetap sama. Sama sekali tak ada perubahan. Tetap saja kesendirian yang berada pada barisan paling depan menyapaku. Sementara sinar mentari pagi yang mengintip, menelusup dari balik jeruji jendela tersenyum kecut ke arahku, seakan mengejek dan mencemooh kesendirianku. Semilir angin dan suara gemerisik pohon akasia di samping rumah tak mau kalah, mereka menatapku sinis penuh sindiran. Ahh, aku nggak boleh laru...

BANGKITLAH INDONESIAKU

Purwokerto, 5 Desember 2010 Di keheningan malam Mataku masih enggan terpejam Anganku jauh menerawang, mengembara nirwana Merenungkan rangkaian bencana yang melanda bumi pertiwi Tsunami yang meluluhlantahkan negeri, Banjir yang menenggelamkan rumah-rumah penduduk, Gempa bumi yang meruntuhkan gedung-gedung pencakar langit Serta puluhan bencana lain yang kini tengah marak memporakporandakan seluruh penjuru Indonesia……. Merenggut ribuan nyawa tak berdosa Merampas senyuman dari bibir anak-anak bangsa Dan menggantikannya dengan luka, dengan air mata Saudaraku sebangsa dan setanah air, Di setiap musibah pasti ada luka, rasa sedih pasti tercipta Tapi ingatlah…!!! Bukan berarti keterpurukan harus melanda Bukan pula kesengsaraan harus dipertahankan Mungkin ini teguran Tuhan, Sebagai instropeksi bagi jiwa-jiwa pendosa Agar kita kembali di jalanNya…… Setiap musibah yang menyapa, Setiapa bencana yang melanda, Merupakan bukti nyata kasihNya kepada umat manusia Maka bangkitlah Indonesiaku! J...

Tentang Hujan (Part 3)

Hujan..... Butiran beningmu memberikan kesejukan bagi gersangnya bumi..... Ciptakan selaksa makna yang membahana bersama nirwana..... Hujan, Hadirmu mengingatkanku pada sosok perempuan yang teramat bermakna..... Sosok bunda yang acap kali ku abaikan petuahnya, Bunda yang sering kali aku sakiti dengan egoku, Bunda yang selalu aku anggap salah jika pendapatnya tak sejalan dengan pikiranku..... Bunda, bunda dan bunda..... Yang tiada pernah lelah menjadi pelita dalam gulitanya jiwa..... Bunda yang tak pernah mengeluh menghadapi keangkuhanku... Bunda merupakan sosok hebat yang namanya akan aku pahat dalam relungku..... Aku janji bunda, bahwa kelak aku akan membuatmu tersenyum melihat keberhasilanku... Aku berjanji akan lebih dewasa dalam menyikapi setiap persoalan hidup yang tak selamanya sejalan dengan keinginan.....*

Tentang Hujan (Part 2)

Hujan sore kembali mengguyur kota kelahiranku..... Mengingatkanku pada kisah masa kecilku..... Berlarian menggunakan kaki-kaki kecil yang kokoh di pematang sawah melawan derasnya hujan..... Mencari belalang atau rumput liar sekedar menghibur diri... Ahh, semua memang terasa indah.... Hujan ciptakan suasana melankolis..... Membuatku tersenyum mengenangnya... Mengenang kelucuan dan kekonyolan peristiwa beberapa tahun silam.....**

Tentang Hujan (part 1)

Hujan..... Aromamu menyeruak bersama rona jingga di kala senja..... Membiaskan setitik damai di tengah gersangnya jiwa..... Ciptakan setangkai rindu yang mengalun menyertai bulir-bulir air yang menderas..... Menghujam dari langit. Hujan....... Sebutir wujudmu memberi kesejukan di bumi..... Mengurangi panas yang menggarang... Menghilangkan dahaga yang mengganas.... Hujan,.... Gemuruhmu ciptakan suasana tentram..... Meski hanya temaram.... Karna sungguhpun hati, fikir dan nurani tengah dilanda gundah.... Gundah yang selalui menghantui langkahku, Terlebih saat hujan turun ke bumi..... Seperti yang saat ini ku alami....

Perenungan Untuk Negeri

Wahai jiwa yang di sana, Takkah kau renungi setiap tindakan biadabmu? Beragam petaka melanda bumi pertiwi..... Bermacam bencana memporakporandakan negeri.... Meluluhlantahkan pemukiman penduduk..... Hingga tak ada lagi senyuman tergurat di dalamnya..... Suka cita terkalahkan duka cita.... Bahagia tergantikan sengsara..... Tawa ceria tlah bermetafora menjadi luka, Berbiaskan derai air mata..... Indonesia, Tak lelahkah kau dengan semua ini? Tak mahukah kau menjadi negeri yang sentosa, tenteram dan damai tanpa luka? Membiaskan pelangi yang indah tanpa harus mengorbankan yang lain? Menguntai sajak perdamaian tanpa meninggalkan kebusukan? Membekaskan keberagaman dusta dalam kehidupan? Membiarkan luka tercalar tanpa usaha mengobatinya? Renungkanlah wahai saudaraku..... Jangan biarkan duri menancap dalam daging dan ciptakan borok yang kian melebar dalam tubuh bangsa ini.....